Bandung Side, Cibeunying Kaler – ASMTB menjawab isu global dengan terserap 50% lulusan terbaiknya diterima kerja sebelum wisuda sebagai respon positif dalam kompetensi memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri yang penuh tantangan pasca pandemi Covid-19.
Lulusan Akademi Sekretari Manajemen Taruna Bakti (ASMTB) sebagai sekolah vokasi program Diploma III selalu dibekali keterampilan dan pengetahuan baik teori maupun praktek guna meningkatkan kualitas dan menciptakan sumber daya manusia yang unggul, terungkap saat Direktur ASMTB, DR. Chandra Hendriyani, M.Si., CHCM., memberikan kata sambutan saat menggelar Sidang Terbuka Senat Akademi dalam rangka Wisuda XXXVI, Sabtu, 5 November 2022 di GOR Taruna Bakti Foundation, Jl. Surapati No.155 Sukaluyu, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
“ASMTB yang menjadi bagian dari Yayasan Taruna Bakti pada perkembangannya di tahun depan akan menghadapi tantangan yang beragam diantaranya krisis global dan krisis energi, sebagai lembaga pendidikan kami berharap untuk dapat terus bergerak dengan agilitas dan merespon perubahan tersebut,” kata Chandra Hendriyani.
Bahkan terhadap pengembangan ASMTB sendiri, saat ini akan menuju menjadi Universitas Taruna Bakti dan sedang dalam progres persiapan, tambah Chandra.
Tantangan besar dialami oleh lulusan ASMTB saat pandemi Covid-19, dengan tingkat ekonomi/ bisnis yang belum pulih, ASMTB tetap berusaha semaksimal mungkin yakni memacu dan meningkatkan daya serat lulusan melalui Career Center ASMTB melalui bursa kerjanya.
Dan kami pun mengantisipasi setiap krisis yang hadir yakni belajar dari pandemi Covid-19 lalu, akan terus meningkatkan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan agar dapat meningkatkan Corporate Social Responsibility nya kepada ASMTB untuk mendukung mahasiswa-mahasiswa yang mengalami dampak krisis pada saat pandemi.
Orang tua mahasiswa banyak dibantu dengan program sinergitas dari Universitas, LLDIKTI juga bantuan dari perusahaan bahkan berasal dari perorangan juga ada untuk memberi beasiswa guna meringankan biaya pendidikan.
Selain itu, ASMTB berkolaborasi dengan para alumni yang dapat membantu adik-adiknya agar dapat terus berkembang untuk meningkatkan kualitas lulusan agar tidak putus ditengah jalan dan lebih maksimal serta fokus dalam belajar.
“Peran alumni pada saat berada dalam dunia kerja adalah melakukan updating kurikulum, menjadi salah satu narasumber bagi ASMTB selain dari praktisi perusahaan guna meningkatkan kompetensi lulusan,” ujar Chandra Hendriyani.
Peran pemerintahan juga saat ini sudah dapat berkolaborai dengan ASMTB yakni pada program BUMN Mengajar yang sudah dilaksanakan di Taruna Bakti untuk guru, juga Astra Mengajar yang sudah berkontribusi pada ASMTB dan praktisi-praktisi juga sudah mengajar dengan tujuan untuk mengingkatkan kompetensi dari lulusan ASMTB, lanjut Chandra.
ASMTB juga melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), meskipun berada dalam lembaga pendidikan Diploma 3 belum secara menyeluruh melakukan program MBKM, tapi siswa ASMTB sudah melakukan program magang, research bersama perusahaan dan melakukan penelitihan-penelitihan yang sifatnya dapat meningkatkan kualitas lulusan dengan bersinergi juga dengan masyarakat dan dosen.
“Pesan kami buat alumni khususnya, tetaplah menjaga dan meningkatkan nama baik ASMTB, wisuda ini bukan titik akhir untuk berkembang namun harus terus berkembang lagi meningkatkan kualitas pendidikan menuju dunia globalisasi. Dapat berperan aktif sebagai perempuan Indonesia yang maju, mampu berdiri secara mandiri, serta menjadi entrepreneur yang sudah mulai dibangun sejak di ASMTB,” pungkas Chandra Hendriyani.
Pesan Kepala LLDIKTI: Inisiatif Kampus Menjadi Kampus Merdeka Mandiri
Wisuda Akademi Sekretari Manajemen Taruna Bakti Angkatan ke XXXVI juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, Jawa Barat-Banten, DR. M. Samsuri, S.PD., M.T. sekaligus mengapresiasi atas digelarnya pelantikan lulusan program Diploma III Sekretari ini.
Dalam apresiasi Samsuri, Akademi Sekretari Manajemen Taruna Bakti meskipun bukan perguruan tinggi besar dalam catatan LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat-Banten merupakan perguruan tinggi yang Taat Azas dan Taat Kelola serta mengedepankan kualitas karena lulusannya sangat cepat sekali terserap ke dunia kerja.
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh lulusan, yang terpenting tentu saya juga mendorong akademi ini untuk menjadi akademi pioner, terus melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ungkap Samsuri.
Seperti yang sudah disampaikan Ibu Direktur atas program MBKM, bahwa ASMTB terus mendorong mahasiswanya untuk banyak terjun kekampus kehidupan, magang didunia kerja, pertukaran pelajar, mengikuti projek-projek riset dan dukungan untuk membangun masyarakat desa dan bergabung dengan berbagai organisasi untuk meningkatkan kompetensi dan juga keterampilannya.
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini merupakan kebijakan yang sangat baik, dan sebetulnya sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, tambah Samsuri.
Di negara lain dalam konteks yang sama mahasiswa magang di industri, magang di organisasi-organisasi kelas dunia, kemudian magang di instansi-instansi pemerintahan dan lain sebagainya sangat lazim dan didorong oleh pihak kampus.
“Contoh lainnya pertukaran mahasiswa antar perguruan tinggi, dapat mengikuti projek penelitian itu bagus sekali. Saya termasuk inpersonal tahun 2021 mengikuti projek penelitian dosen saya dan itu yang paling melekat hingga saat ini,” ungkap Samsuri.
Di ASMTB pada 1 semester hingga 2 semester mahasiswa dapat diarahkan berada pada kampus kehidupan , bisa dikampus saja atau di laboratorium, mungkin juga pada proyek-proyek membangun desa. Misalkan ada suatu desa yang akan melakukan pengembangan, boleh ikut disana selama beberapa bulan yang dinamakan Projek Mandiri.
“Jadi, mahasiswa bisa magang, pertukaran mahasiswa, Projek Mandiri Membangun Desa, projek riset atau penelitian, bekerja bersama NGO, Membangun kewirausahaan, memungkinkan bagi mahasiswa, yang penting jelas proposalnya, jelas apa yang dilakukan, ada dosen pendamping dilapangan agar ada kontrol,” urai Samsuri.
Bila dulu ada mahasiswa yang memiliki kelebihan untuk aktif membangun kewirausahaan, kuliah di prodi tertentu bisa jadi akan segera di DO, namun sekarang kalau hal itu bisa menjadi kekuatan dan passion mahasiswa tersebut dengan membangun kewirausahaan maka waktunya akan terkonversi pada SKS yang ditempuh, tinggal diatur dengan kompentensi apa yang mahasiswa dapat, misalkan Strategi Bisnis, Manajemen Resiko sehingga bisa diatur dan dikelola oleh masing-masing perguruan tinggi.
“Implikasi dari Kampus Merdeka akan berjalan baik bila melalui 3 aspek yakni Pertama, perguruan tinggi tersebut merupakan perguruan yang inovatif, jadi tidak status Quo, yang nyaman-nyaman saja. Hendaknya perguruan tinggi mau memfasilitasi, mengontrol, memasukkan kompetensi kedalam kurikulumnya,” ujar Samsuri.
Kedua, lanjut Samsuri, adalah Dosen Program Studi harus terbuka, harus banyak berkolaborasi dengan mitra. Ketiga, mahasiswa harus bertanggung jawab dan bekerja keras. Jangan kegiatan tersebut menjadi alibi, misalkan mahasiswa ikutan Program Membangun Desa tapi hanya santai-santai saja tidak menghasilkan karya apapun, jadi mahasiswa bisa dikontrol oleh dosen pembimbing lapangannya agar menghasilkan karya.
“Intinya ketiga aspek tersebut dibutuhkan agilitas, kelincahan dan inovatif dari perguruan tinggi karena dengan situasi politik dewasa ini, hal tersebut dapat menjadi salah satu program yang terus dihembuskan karena memiliki dampak yang baik bagi mahasiswa,” kata Samsuri.
Terus dihembuskan yang lama-kelamaan perguruan tinggi akan semakin siap dan terbiasa adaptasi dengan situasi, kondisi yang selalu berubah dan memang perlu waktu untuk berubah, tambah Samsuri.
Program Kampus Merdeka saat ini didorong Program Flagsip Kementerian jadi bila ada mahasiswa yang mengikuti program ini, akan mendapatkan channel untuk mendapatkan insentif sebagai stimulus.
“Jadi ada dua sisi yang diuntungkan, mahasiswa diuntungkan karena memperoleh kesempatan dekat dengan dunia kerja yang diinginkannya sedangkan perusahaan mendapat calon talent dan dapat mengurangi biaya untuk training product knowledge. Sehingga Program Flagsip Kementerian ini kampus didorong menjadi Kampus Merdeka Mandiri yang menjadi program prioritas kampus, yakni inisiatif dari kampus,” tutup Samsuri.
Sementara itu, masih pada kegiatan Wisuda XXXVI ASMTB, Prof. DR. ENG., Yudi Darma, M.Si., Ketua Pembina Yayasan Taruna Bakti mengatakan,” ASMTB sebagai sekolah vokasi Jurusan Manajemen Kesekretariatan pada kesempatan kali ini kita mengetahui bahwa wisuda ke XXXVI ini mahasiswanya sudah 50% yang lulus telah bekerja, artinya hal ini adalah buah dari interaksi yang sudah kita bina dalam rangka mendekatkan kampus dengan dunia usaha dan dunia industri”.
Kita berharap ada kontribusi dari ASMTB untuk membantu dunia usaha dan dunia industri guna memajukan lembaga dan perusahaan mereka. Kita juga mengharap kedepannya ASMTB menghasilkan alumni-alumni sebagai SDM yang unggul dan dapat tersebar diseluruh negeri dan malah nanti sampai ke luar negeri, lanjut Yudi Darma.
“Kedepan banyak sekali tantangan yang muncul, apakah itu isu-isu global seperti climate change, krisis energi, dan macam-macam. Walaupun ASMTB tidak terkait langsung bidang studinya dengan isu itu, tetapi alumni kita dibekali dengan visi-visi, pandangan-pandangan, dan wawasan yang luas mendekati atau sampai pada isu-isu global tersebut,” ujar Yudi Darma.
Hampir semua organisasi sekarang akan berhadapan dengan isu-isu global tersebut dan alumni Taruna Bakti akan menjadi bagian dari perusahaan-perusahaan dan ASMTB terus berbenah diri untuk memperbaiki kualitas kurikulum, juga memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri yang akan menjadi pengguna alumni kami nanti.
“Sekali lagi kami juga mengundang lulusan-lulusan SMA untuk tidak ragu-ragu mendekatkan diri dengan dunia vokasi terutama bersama Akademi Sekretari Manajemen Taruna Bakti. Lulusan atau alumni Akademi Taruna Bakti akan memberi dampak dan kontribusi yang positif terhadap semua aspek kehidupan dimana tempat mereka beraktifitas,” pungkas Yudi Darma.
Sesuai Surat Keputusan Direktur Akademi Sekretari manajemen Taruna Bakti Nomor: 056/ASMTB-SK/IX/2022 pada lampiran terdapat daftar lulusan terbaik dengan prestasi yang luar biasa, diantaranya; 4 Lulusan Terbaik:
1. Cecilia Ashari Tanudarma meraih IPK 3,90
2. Siti Raniah Allisa meraih IPK 3,79
3. Aqmalina Putri Aninditha meraih IPK 3,72
4. Cantika Raka Permata Putri meraih IPK 3,71
Peraih Test of English for International Communication (TOEIC) adalah: Lova Nadia Putri Hamidah Score 815
Peraih Microsoft Office Specialist (MOS) adalah: Cecilia Ashari Tanudarma Score 957.
Suasana Wisuda XXXVI ASMTB semakin khidmat saat penyematan topi toga dan ucapan selamat anggota Senat ASMTB, senyum, haru dan kebahagian orang tua wisudawan tampak dari sorot matanya mengarah pada putrinya yang sedang menaiki tangga prosesi pengesahan gelar Ahli Madya (A.Md.).
Dalam kesempatan yang berbahagia, Bandung Side mencoba menemui Cecilia Ashari Tanudarma, lulusan terbaik ASMTB dengan capaian IPK 3,90 dan mendapatkan prestasi meraih MOS dengan score 957.
“Akhirnya Cecilia lulus dari Akademi Sekretari Manajemen Taruna Bakti diangkatan ke 36 tahun ini. Selama belajar di ASMTB dari mulai semester 1 sampai sekarang ini, Puji Tuhan hingga mencapai IPK 3,90 dan menjadi salah satu lulusan terbaik bersama 4 lulusan lainnya,” ujar Cecilia berbinar.
Dari awal belajar di ASMTB, Cecilia sudah dibekali berbagai keterampilan, pengetahuan baik secara teori dan praktek. Cecilia sangat senang berkuliah disini banyak yang bisa dipelajari, temen-temen yang support juga bahkan saya juga sudah menyelesaikan 3 sertifikasi baik yang nasional maupun yang internasional, lanjut Cecilia.
Dalam perjalanan pembelajaran di ASMTB, saya mendapatkan beasiswa dari Ikatan Alumni ASMTB dan luar biasa saya dibantu sampai saya lulus dengan nilai yang baik, juga tidak perlu lagi memikirkan masalah biaya pendidikan, jadi membuat saya fokus untuk belajar.
“Pesan saya untuk adik-adik dan teman-teman yang belum bekerja tetap semangat, saya yakin pasti ada waktunya bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan apa yang diharapkan juga diinginkan dan bisa sukses bareng-bareng kita semuanya,” pungkas Cecilia yang belum berhenti menerima ucapan selamat dari teman seangkatannya.
Mewakili Alumni ASMTB, Kaliansyah Angkatan 87 mengatakan bahwa sangat bangga dengan Cecilia yang telah menyelesaikan studinya di ASMTB tepat waktu dan banyak meraih prestasi saat wisuda.
“Saya bersama teman-teman alumni ASMTB membantu cecilia atas rekomendasi Ibu Direktur bahwa Cecil ini anaknya berprestasi tapi membutuhkan biaya yang lumayan, waktu itu tinggal 2 semester sampai ke wisudanya,” ujar Kaliansyah.
“Bersama teman-teman kita mengumpulkan dana dan langsung ditransfer ke rekening Cecil supaya cukup fokus aja dengan belajarnya sampai lulus jadi tidak usah memikirkan lagi soal biaya pendidikan dan saat ini saya mewakili temen-temen sangat bangga, ternyata Cecil mencapai prestasi yang terbaik menjadi wisudawan terbaik, kami semua bangga dengan Cecilia,” tutup Kaliansyah.***
https://bandungside.co/2022/11/10/asmtb-menjawab-isu-global-dengan-kompetensi-lulusan-terbaik/